Timika, Penkogab3 – Sosok Aske Mabel, mantan anggota Polres Yalimo berpangkat briptu kini sedang naik daun. Dalang beberapa aksi pembunuhan, termasuk yang terkini Waren Kobak, remaja asli Papua yang dihabisi di kebunnya, nama Aske Mabel sontak melaju ke puncak daftar OPM paling dicari.
Teranyar, di beberapa postingan media sosial, Aske Mabel mengklaim dirinya sebagai Panglima Muda OPM berpangkat Brigadier Jenderal (Brigjen). Apakah motivasi loncatan pangkat tanpa proses ini yang dirindukan Aske Mabel ?
Sebby Sambom selaku Jubir OPM paling menantang keras klaim itu. Dia bahkan mengutuk Aske sebagai sosok yang bertindak tidak berprikemanusiaan dan melanggar hukum humaniter perang.
Bukan hanya Aske, Sebby juga mengutuk Jeffrey Bomanak Pagawak yang mendalangi aksi kejam Akse Mabel hingga membunuh anak kecil orang asli Papua di kebun.
“Apakah urat malu Jeffrey Bomanak Pagawak putus maka mengeluarkan pernyataan yang memalukan?” tulis Sebby dalam siaran pers, Rabu (18/12) pagi.
“Mereka dua akan dihukum oleh hukum adat Suku Yali dan hukum karma. Klaim pejuang dan pemimpin Papua merdeka tapi bunuh anak kecil orang Asli Papua di kebun. Dan ini tidak bisa dibenarkan oleh alasan apapun,” tegasnya.
Bahkan Sebby meminta Jeffrey Bomanak Pagawak pergi ke rumah sakit jiwa.
“Jika ada pejuang Papua merdeka yang mengakui pembunuhan anak kecil orang Asli Papua (Waren Kobak) di kebun pada tanggal 10 Desember 2024 oleh Aske Mabel atas perintah Jeffrey Pagawak Bomanak, maka mereka bagian dari agent TNI dan Polisi Indonesia,” tuduh pentolan Jubir OPM itu.
Ia melanjutkan, “Ingat bahwa tidak ada alasan yang bisa membenarkan diri oleh Jeffrey Bomanak Pagawak dan Anggota Polisi Aske Mabel atas pembunuhuan Waren Kobak anak kecil berusia 15 tahun pada tanggal 10 Desember 2024. Mereka dua sudah salah dan layak terima hukuman kutukan oleh Tuhan leluhur bangsa Papua dan mereka harus dihukum oleh hukum revolusi karena bunuh anak kecil orang Asli Papua yang tidak tahu apa-apa atas nama perjuangan Papua merdeka,” tandasnya.
“Ini sangat biadab. Dan kami siap menghukum mereka setelah Papua merdeka atau sebelum,” ancam Sebby.(ron)