Dharma Pertiwi Bakoor Biak-IKKT PWA CBS XIII Kogabwilhan III, Ikuti Vicon dengan Ketum Dharma Pertiwi

Jakarta, Penkogab3 – Wakil Ketua Dharma Pertiwi Bakoor Biak-IKKT PWA Cabang BS XIII Kogabwilhan III Ny. Ifa Arsyad Abdullah mewakili Ketua, mengikuti Video Conference (Vicon) dengan Ibu Ketua Umum (Ketum) Dharma Pertiwi, Ny. Nanny Hadi Tjahjanto dalam kegiatan Musyawarah Luar Biasa Dharma Pertiwi di masa Pandemi Covid-19,   bertempat di Ruang Puskodalops Kogabwilhan III. Selasa,  (16/2/2021).

Musyawarah Luar Biasa Dharma Pertiwi Tahun 2021, dibuka oleh Ketum Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19, bertempat di Kantor Dharma Pertiwi, Jalan Cendana, Jakarta Pusat, dengan mengambil tema “Dengan Musyawarah Luar Biasa Dharma Pertiwi menyiapkan estafet Kepemimpinan kepada Generasi Milenial menuju Indonesia Maju serta menyukseskan program kerja Dharma Pertiwi Tahun 2021″.

Dalam sambutannya, Ketum Dharma Pertiwi menyampaikan bahwa pelaksanaan organisasi di masa pandemi Covid-19 ini harus mengikuti protokol kesehatan yaitu dengan menggalakan Gerakan 5M Covid- 19.  Makna dari Gerakan 5M Covid-19 ini, adalah sebagai pelengkap dari aksi 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

“Dengan kita mengindahkan dan melaksanakan Gerakan 5M ini, Insya Allah mata rantai penyebaran Covid-19 akan segera terputus. Hal ini tentu saja memerlukan kebersamaan dan kedisiplinan dari dalam diri kita masing-masing untuk kemudian ditularkan kepada lingkungan sekitar, tidak terkecuali tata laksana kita berorganisasi di masa pandemi ini,” tuturnya.

Ketum Dharma Pertiwi berharap, penyelenggaraan musyawarah luar biasa ini dapat memberikan bekal untuk meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Selain itu, sebagai sarana untuk menjalin komunikasi, silahturahmi dan saling tukar menukar informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah organisasi maupun masalah aktual lain yang sedang berkembang.

“Beberapa agenda yang dibahas antara lain tata laksana upacara serah terima jabatan dalam organisasi Dharma Pertiwi yang menerapkan protokol kesehatan dengan menambahkan dan merubah beberapa pasal, sub pasal karena menyesuaian dengan situasi dan kondisi Pandemi Covid-19,” ujarnya.

Selain itu juga dibahas mengenai penggunaan batik sebagai salah satu kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak lama.

“Batik juga telah dikenal secara mendunia. Bahkan, UNESCO pun mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Beberapa kriteria yang berhasil dipenuhi dan membuat batik Indonesia diakui oleh UNESCO antara lain tentang ilmu membatik,” kata Ny. Nanny Hadi Tjahjanto.